“Memantik Baskara: Tersulut Tak Membara, Terbakar Tak Bersuara”

Gelora Djiwa

Reaksi fisiologis akan sukacita, keresahan, dan ragam lainnya muncul saat seseorang mampu memanifestasikan penerimaan diri. Dalam acara ini, masing-masing insan yang memiliki faktor luar biasa mampu menggerakkan "Gelora Djiwa" sebagai dorongan kuat untuk bertindak sebagai wujud proses untuk merayakan pengalaman kompleks yang secara alami dirasakan sebagai manusia hingga mampu mencapai penerimaan diri seutuhnya dan sisi eksternal secara apa adanya.

Panggung Swara Insan

Di panggung pre-event ini, kamu akan merasakan sensasi berbeda dalam eksplorasi ide-ide bersama para pembicara terkurasi.

Kolaborasikan ide dan gagasan yang luar biasa unik darimu!

Nurkholis Fahroni

Fakultas Ilmu Budaya - 2019

Diva Suukyi Larasati

Fakultas Hukum - 2020

Alvian Wardhana

Fakultas Teknik - 2019

Apa itu Pre-Event?

Memantik Baskara
Tak Membara, Terbakar Tak Bersuara

Penantian akan segera berakhir. Di puncak acara TEDxUniversitasBrawijaya 2023, kami menghadirkan “Memantik Baskara: Tersulut Tak Membara, Terbakar Tak Bersuara”. Beberapa insan yang berjuang di tengah ambiguitas atas jati dirinya hingga akhirnya memantik sebuah pencerahan maupun melahirkan gagasan baru yang berkembang dari serangkaian variabel yang saling terhubung. Era dunia saat ini menuju era inovasi dan kolaborasi, di mana ide dan sumber daya dapat dibagikan secara global untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Dengan potensi yang ada, pelibatan alam, sesama, dan entitas manusia bersama berusaha untuk membaca, memahami, meneliti, dan menghayati fenomena-fenomena dalam upaya penerimaan diri seutuhnya. Dalam pencarian kali ini, audiens akan dibawa ke dalam perjalanan menarik melalui instalasi interaktif yang dipadukan dengan panggung inspiratif yaitu talks, oleh para speaker TEDxUniversitasBrawijaya 2023 yang akan menjadikan sebuah pengalaman tak terlupakan, merajut satu cerita, dan berjalan bersama.

List Speakers

“The World of Pictolo: Alter Ego”

Talks ini fokus pada kreativitas insan dalam menyalurkan ekspresi dan membawa pengalaman unik dalam memantik baskara dalam rangka merekognisi ekspresi dan menghayati fenomena-fenomena dari keterlibatan tersebut yang berikutnya dapat menstimulasikan pengetahuan yang ekspansif dengan melibatkan seni sebagai media yang aplikatif dan efektif.

Watoni

Seniman

“Keseimbangan Psikologis di Era Modern. Menerobos Stigma dan Pseudoscience” roots

Masyarakat kerap menganggap bahwa kesehatan mental yang buruk atau menurun memiliki keterkaitan dengan kurangnya kadar keimanan atau “kegilaan” / “sakit jiwa”. Ayu memantik baskaranya dengan cara mengedukasi anak, remaja, dan orang tua untuk lebih sadar mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental dan mengenali tanda-tanda permasalahan yang mungkin sedang dialami oleh para anak atau remaja.

Ayu Dewanti

Psikolog Klinis

”Spektator Menjadi Aktor: Mengoyak Tirai Keterbatasan” roots

Seringkali kita membenamkan diri dalam mentalitas tontonan, yang membutakan pandangan dari eksplorasi inti sejati diri. Pada panggung talks kali ini, Ian Hugen akan menjembatani kita untuk memvisualisasikan batas-batas yang ternyata mampu dilampauinya. Ia mengajak kita untuk menyadari betapa pentingnya mengambil alih kendali atas takdir dan hidup kita, serta untuk menjauhi sikap acuh tak acuh dalam menentukan pilihan sebagai insan yang berani berdiri tegak dalam hidup yang mengalir dengan segala keunikan, kemajemukan, dan keindahannya.

Ian Hugen

Penulis

“Melayani dengan belas kasih” roots

Pada talks ini, Yudhono Witanto akan mengajak kita melakukan ekspedisi dalam menemukan pandangan baru tentang bagaimana seseorang dapat berkontribusi kepada sekitar melalui tekad dan belas kasih untuk melayani sebagai Katalis yang tertanam dalam diri dengan merobohkan tembok eksklusivitas sehingga semua orang dapat merasakan dan mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengeksplorasi potensi diri masing-masing insan.

Yodhono Witanto

Pengurus Save Street Child Malang

“Merayakan Keunikan Penerimaan Diri sebagai Revolusi Martabat Manusia” roots

Dalam jiwa manusia, tersimpan kisah unik. Perjumpaan dengan penerimaan diri seorang insan didasarkan pada martabat diri yang melekat, bahwa manusia adalah misteri yang mendalam. Penerimaan martabat menjadi kekuatan yang tumbuh, menjadi tekad yang abadi. Pada talks kali ini, kita akan menilik lebih dalam keunikan labirin kecemasan insan dan martabat diri yang tak akan pudar oleh cela menuju cinta diri tanpa batasan.

Diva Suukyi Larasati

Mahasiswa Universitas Brawijaya

”Warita Masa Kini: Mengatasi Titik Nadir” roots

Pada talks kali ini, Andini Effendi akan membawa kita menuju keunikan perjalanannya dalam membedah cara pandang dan pemahaman akan realitas bahwa kita adalah manusia yang memiliki kemampuan luar biasa, dan di sisi lain, juga memiliki kerentanan yang tak terelakkan. Namun dengan segala keunikannya, kita sebagai insan mampu saling terkoneksi satu sama lain dalam mengatasi masalah bersama.